BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Lansia/lanjut usia merupakan
manusia yang berumur lebih dari 65 tahun, pada usia ini sudah terdapat
penurunan fungsi organ tubuhnya. Sehingga perlu adanya perawatan khusus pada
pasien lansia dalam perawatan tersebut sebagai seorang perawat perlu membuat
asuhan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien
dari beberapa diagnosa tersebut kita membuat intervensi/rencana tindakan
keperawatannya. Dimana dengan intervensi yang kita buat dapat mengatasi masalah
lansia.
Keadaan lansia yang serba
terbatas memerlukan hak asasi yang sama seperti manusia lainnya khusus karena
kondisinya yang menurun bantuan peningkatan kesejahteraan bersama dan sentuhan
keperawatan yang khusus sehingga dapat mengurangi morbilitas lansia serta
menjadikan hidup mereka sesuai kondisinya. Oleh karena itu di URESOS “WENING
WARDOYO” merupakan suata langkah nyata untuk merealisasikan keperawatan
khususnya keperawatan lansia dengan fokus peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, optimalisasi, fungsi fisik dan mental serta pemeliharaan kesehatan
untuk mendapatkan ketenangan hidup dan berproduktif
sehubungan dengan asuhan
keperawatan yang dibuat kelompok kami, kami mengambil salah satu PM yang ada di
wisma PUNTODEWA yaitu Ny. S dengan usia 80 tahun menderita hipertensi dengan
hasil TTV : TD 160/90 mmHg. Ny. S selalu menggunakan tongkat saat berjalan,
penurunan indra pendengaran, dan penglihatannya agak kabur.
B.
Tujuan Umum :
Setelah melakukan proses
pembelajaran lapangan diharapkan lebih dapat mempelajari asuhan keperawatan
pada semua PM di URESOS “WENING WARDOYO” UNGARAN serta PM lebih dapat mengerti
tentang penyakit hipertensi, pencegahan, dan pemeliharaannya
C.
Tujuan khusus
Diharapkan PM Puntodewa mampu lebih mengerti :
·
PM mengerti dan memahami tentang Hipertensi
·
PM dapat mengetahui cara mencegah Hipertensi
·
PM dapat menghidari hal-hal yang dapat memperburuk keadaannya
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian
Hipertensi
adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mm Hg
atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
Hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG
dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).
dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).
Hipertensi
adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau
lebih. (Barbara Hearrison 1997)
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau
lebih. (Barbara Hearrison 1997)
Dari ketiga
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari 140
mmHg dan diastolic lebih dari 90 mmHg.
peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari 140
mmHg dan diastolic lebih dari 90 mmHg.
Etilogi.
Pada umunya
hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
perifer
Namun ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
perifer
Namun ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
1. Genetik:
Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau
transport Na.
transport Na.
2. Obesitas:
terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
tekanan darah meningkat.
3. Stress
Lingkungan
4. Hilangnya
Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua serta
pelabaran pembuluh darah.
pelabaran pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2
golongan yaitu:
1. Hipertensi
Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti
genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system
rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system
rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
2.
Hipertensi Sekunder
Dapat
diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal. Penggunaan
kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.
kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.
Patofisiologi
Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke sel
jugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Dan
apabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin
yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada
angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh
darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.
Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan
retensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan
darah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan
pada organ organ seperti jantung.
jugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Dan
apabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin
yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada
angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh
darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.
Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan
retensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan
darah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan
pada organ organ seperti jantung.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada klien
dengan hipertensi adalah meningkatkan
tekanan darah > 140/90 mmHg, sakit kepala, epistaksis, pusing/migrain,
rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang kunang, lemah dan lelah,
muka pucat suhu tubuh rendah.
tekanan darah > 140/90 mmHg, sakit kepala, epistaksis, pusing/migrain,
rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang kunang, lemah dan lelah,
muka pucat suhu tubuh rendah.
Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata
berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,
gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,
gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
Penatalaksanaan
Medis
Penanggulangan
hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis
penatalaksanaan:
penatalaksanaan:
a) Penatalaksanaan
Non Farmakologis.
o
Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat menurunkan
tekanan darah dibarengi dengan
penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
o
Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan
dengan
batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,
bersepeda atau berenang.
batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,
bersepeda atau berenang.
b)
Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara
garis besar terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1. Mempunyai
efektivitas yang tinggi.
2. Mempunyai
toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3. Memungkinkan
penggunaan obat secara oral.
4. Tidak
menimbulakn intoleransi.
5. Harga
obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
6.
Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan
obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti
golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,
golongan penghambat konversi rennin angitensin.
golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,
golongan penghambat konversi rennin angitensin.
Pengkajian
a) Aktivitas/
Istirahat.
Gejala :
kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda
:Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.
b) Sirkulasi
Gejala
:Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup
dan penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi.
dan penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi.
Tanda
:Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,
radialis, tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis,
kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian
kapiler mungkin lambat/ bertunda.
radialis, tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis,
kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian
kapiler mungkin lambat/ bertunda.
c) Integritas
Ego.
Gejala
:Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple
(hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.
(hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.
Tanda
:Letupan suasana hati,
gelisah, penyempitan continue perhatian,
tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola
bicara.
tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola
bicara.
d) Eliminasi
Gejala :
Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat
penyakit ginjal pada masa yang lalu.)
penyakit ginjal pada masa yang lalu.)
e) Makanan/cairan
Gejala:
Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak
serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini
(meningkat/turun) Riowayat penggunaan diuretic
serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini
(meningkat/turun) Riowayat penggunaan diuretic
Tanda: Berat
badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.
f) Neurosensori
Genjala:
Keluhan pening pening/pusing, berdenyu, sakit kepala,
subojksipital (terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontan
setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,
epistakis).
subojksipital (terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontan
setelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,
epistakis).
Tanda: Status
mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,
efek, proses piker, penurunan keuatan genggaman tangan.
efek, proses piker, penurunan keuatan genggaman tangan.
g) Nyeri/
ketidaknyaman
Gejala:
Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakit
kepala.
kepala.
h) Pernafasan
Gejala:
Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,
ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
Tanda:
Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyi
nafas tambahan (krakties/mengi), sianosis.
nafas tambahan (krakties/mengi), sianosis.
i)
Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi/cara
berjalan, hipotensi postural.
j)
Pembelajaran/Penyuluhan
Gejala:
·
Faktor resiko keluarga: hipertensi, aterosporosis,
penyakit
jantung, DM.
jantung, DM.
·
Faktor faktor etnik seperti: orang
Afrika-amerika, Asia Tenggara,
penggunaan pil KB atau hormone lain, penggunaan alcohol/obat.
penggunaan pil KB atau hormone lain, penggunaan alcohol/obat.
·
Rencana pemulangan : bantuan dengan pemantau
diri TD/perubahan dalam
terapi obat.
terapi obat.
Kondisi
Hipertensi Menurut Tekanan Darah
KONDISI
|
SISTOLIK
(mmHg)
|
DIASTOLIK
(mmHg)
|
APA YANG HARUS
DILAKUKAN
|
Hipetesi stadium 3
|
Lebih dari 180
|
Lebih dari 110
|
Segera hubungi dokter
|
Hipertensi stadium 2
|
160-180
|
100-110
|
Segera hubungi dokter
|
Hipertesi stadium 1
|
140-160
|
90-100
|
Cek dua bulan sekali
|
Normal tinggi
|
130-140
|
85-90
|
Cek sebulan sekali
|
Normal
|
120-130
|
80-85
|
Cek setahun sekali
|
Paling baik (optimal)
|
Kurang dari 120
|
Kuang dari 80
|
Cek dua tahun sekali, bila usia diatas 45 tahun
|
ASUHAN KEPERAWATAN
I.
IDENTITAS
PM :
Nama
: Ny. S
Alamat :
Banyumanik
TTL :
Semarang, 05 Februari 1930
Umur : 81 Tahun
Suku :
Jawa
Agama :
Katolik
Status Perkawinan : Janda( mati )
Pekerjaan :
-
Penanggungjawab :
Nama : Darmadi
Alamat : Bali
Umur : 45 tahun
Agama :
Katolik
Hubung dengan klien : Anak
II.
ALASAN MASUK UNIT REHABILITASI SOSIAL
PM mengatakan di
rumah sendirian,tidak ada yang mengurusi karena anak-anaknya kerja semua.
Disuruh ke rumah anaknya yang di salatiga dan di bali tetapi tidak mau. PM
ingin di panti saja yang banyak temannya, dan akirnya anaknya mengantarkan ke
panti ini
III.
FAKTOR
PREDISPOSISI
Sendiri di
rumah, dan tidak ada yang mengurusi
Senang dengan
lingkungan yang ramai
IV.
FISIK
Tingkat
kesadaran : composmetis
TD : 160/90
mmHg
Nadi : 72 X/ menit
Suhu : 36, 4 ºc
RR : 18 ×/
menit
4.Stataus kesehatan saat ini
- Pandangan lanjut usia tetang kesehatan?
PM
mengatakan bahwa kesehatan itu sangat penting, karena kalau sakit tidak bisa
jalan-jalan keliling sekitar panti
- Kegiatan yang mampu dilakukan lansia?
o Senam
(pelan-pelan)
o Mencuci
baju, dan alat makan
o Kegiatan
keagamaan
- Kebiasaan lansia merawat diri sendiri?
·
Mandi 2 x/hari (pagi +
sore)
- Kekuatan fisik lansia:
·
Otot sendi : pegal- pegal pada pinggang sebelah kiri
·
Penglihatan :
pengklihatan kabur karena ada katarak
·
Pendengaran :
pendengaran menurun (kalau ngobrol harus dengan suara keras tetapi dengan nada
halus dan pelan)
- Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur,
bab/bak?
·
Makan : makan 3x sehari
½ porsi
·
Minum : cukup tapi PM
tidk dapat menyebutkan berapa banyak yang dia minum
·
Istirahat/tidur : siang
(30 menit) selesai makan siang, malam jam 20.00-03.00.
·
Bab : 1x setiap pagi
·
BAK: sering ( pm tidak
dapat menyebutkan berapa kali dalam sehari)
- Kebiasaan gerak badan/olahraga/senam lansia?
·
Senam lansia tiap pagi
·
Jalan-jalan sekitar
wisma
- Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat
bermakna di rasakan?
Penurunan
pada fungsi pendengaran, penglihatan, dan kaki sebelah kiri.
- Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan
kebiasaan minum obat/pengobatan?
Minum obat
teratur sesuai anjuran dokter. jika PM mendapat obat dari dokter dan jika ada
keluhan datang ke poliklinik URESOS.
- Status kesehatan umum selama 1tahun yang lalu?
- Fungsi
pendengaran: pm mengatakan kalau pendengarannya mengalami penurunan.
- Fungsi
penglihatan : PM
mengatakan pengelihatannya sudah agak kabur
- Apakah
ada masalah kesehatan/kecacatan yang dapat menganggu kemandirian
sehari-hari, jika ada sebutkan. : PM mengatakan tidak ada, data DO tidak ada
yang mendukung.
- Keluhan-keluhan kesehatan utama saat ini ?
- PM
mengatakan pusing dan juga
pegal-pegal pada pinggang sebelah kiri
Pengetahuan/pemahaman
dan penatalaksanaan masalah kesehatan dirinya
- PM
mengatakan tidak tau,tidak mengerti dan tidak memahami tentang masalah
kesehatannya.
- Status kesehatan umum selama 5tahun yang lalu?
- PM
mengatakan kalau 5tahun yang lalu masih mampu untuk beraktifitas/melakukan
kegiatan secara mandiri.
- Penyakit serius/kronik yang pernah/masih di
derita
- PM
mengatakan kalau sudah menderita katarak tapi tidak mau di operasi karena
kalau di operasi takut kalau tidak bisa melihat lagi kalau operasinya
gagal.
- Perawatan di Rumah Sakit?
Pm
mengatakan kalau pernah di rawat di rumah sakit ungaran selama 3hari, karena
jatuh dan di jahit pada kaki kirinya.
Tetapi tidak ada fraktur pada tulang
- Riwayat alergi ?
Obat: pm
mengatakan tidak ada alergi pada obat.
Makanan: pm
mengatakan tidak ada alergi makanan.
Kontak substansi
:Pm mengatakan tidak ada alergi.
Faktor-faktor
lingkungan: pm mengatakan tidak alergi pada suhu dingin/panas, debu.
5. Nutrisi
- Diet khusus makanan pantang
PM
mengatakan kalau tidak ada makanan pantangan dan apa yang di sediakan dari
panti di makan.
- Makanan kesukaan
- PM
mengatakan suka makan ikan.
- Pola
konsumsi makanan (frekuensi, dan jenis makanan)
- PM
mengatakan makan ½ porsi 3x sehari dengan makan makanan yang di sediakan
oleh panti.
- Masalah yang mempengaruhi masukan makanan
PM
mengatakan kalau tidak ada masalah dalam menelan, dan mengunyah ada masalah
karena giginya sudah banyak yang tanggal.
6. Pola
istirahat tidur
a. Kebiasaan
tidur sebelum di rawat
·
Tidur siang: ½ jam dari
jam 12.00
·
Tidur malam: 7 jam dari
jam 20.00-03.00.
b. Kebiiasaan
tidur setelah dirawat
·
Siang: ½ jam dari jam
12.00
·
Malam: 5 jam dari jam
22.00-03.00 wib
c. Masalah-masalah lain yang berhubungan dengan
kebiiasaan istirahat tidur
Pm mengatakan
tidak punya masalah yang menganggu tidurnya.
7.Sistem
pendukung yang di gunakan
Dokter yang
biasa di kunjungi: dr. Mega
Sarana pelayanan
kesehatan yang biasa di kunjungi: poliklinik
Pelayanan
kesehatan di rumah: tidak ada
Lain-lain: tidak
ada
V.
PSIKOSOSIAL
- Konsep Diri :
a.
Gambaran diri :
PM mengatakan dirinya adalah orang yang sudah tua dan rapuh
b.
Identitas Diri :
PM mengatakan, dia adalah seorang janda dan mempunyai 3 anak
c.
Peran : PM mengatakan saat ini ia perperan
sebagai penghuni uresos
d.
Ideal diri : PM mengatakan ingin seperti orang lain yang dapat mengurus
dirinya sendiri, tanpa bantuan orang lain.
e.
Harga Diri : PM mengatakan tidak mau melakukan sesuatu yg
merugikan diri sendiri dan orang lain.
- Psikologis
- Apakah
mengalami masalah-masalah utamanya/yang di alami pm saat ini
Iya, pm
mengatakan menderita katarak, pusing, nyeri, dan pegal pada pinggang sebelah
kiri.
- Bagaimana
sikapnya terhadap proses menua
PM
mengatakan tetap semangat tetap bersyukur walaupun sudah tua.
- Apakah
dirinya merasa di butuhkan atau tidak
PM mengatakan
iya.
- Apakah
optimis dalam memandang suatu kehidupan
PM mengatakan
tetap semangat/ optimis dalam menjalani hidup
- Bagaimana
menghadapi stres yang di alami
PM mengatakan
kalau pusing di buat tidur saja.
- Apakah
dalam menyesuaikan diri
PM mengatakan
mudah menyesuaikan, mudah
akrab dengan orang lain
3. Sosial-ekonomi
a. Dari
mana sumber keuangan lanjut usia
Di sediakan dari
anggaran yang sudah di tetapkan/dari uresos wening wardoyo
b. Apa
saja kesibukan lansia dalam mengisi waktu luang
Tidur dan
jalan-jalan sekitar wisma
c. Dengan
siapa saja dia tinggal: mbah alex. Mbah efren, mbah tan, mbah rusmin,mbah
tutik, mbah suparmi, mbah tin, mbah sulasmi.
d. Kegiatan
organisasi apa yang di ikuti lansia
Senam, rekreasi,
kebaktian.
e. Bagaimana
pandangan lansia terhadap lingkungannya
PM mengatakan
lingkungan sekitar tempat ia tinggal itu baik dan nyaman
f. Berapa
sering lansia berhubungan dengan orang lain di luar rumah/wisma
PM mengatakan
sering berhubungan dengan orang lain di luar wisma karena suka jalan-jalan di
sekitar/sekeliling panti ini.
g. Siapa
saja yang biasa mengunjungi
PM mengatakan
adiknya yang bernama: Darmanto yang sering mengunjungi
4. Spiritual
a. Apakah secara teratur
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan
PM mengatakan
rutin melakukan kegiatan keagamaan yang ada di sini.
b. Apakan
secara teratur mengikuti/terlibat aktif dalam keagamaan?
PM mengatakan
teratur mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di sini
c. Apakah
lansia kelihatan sabar dan tawakal
PM mengatakan
selallu sabar dan berdoa
apabila mengalami suatu masalah
VI.RIWAYAT KELUARGA
- Pasangan:
a. Hidup
ya/tidak : pasien mengatakan tidak
b. AKS
: mandiri/sebagian di bantu/ dibantu total
: PM mengatakan utk saat ini mandiri
Status kesehatn
: PM tdk mengerti
Umur : PM lupa
Pekerjaan/sumber
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan :
PM lupa
Jika sudah
meninggal kapan meninggal :PM lupa
Penyebab
kematian : PM lupa
2.Anak-anak
:
Jumlah anak : 3
orang
Nama, alamat,
dan pekerjaan :
Nama :Sodik
Alamat :ketilang
Pekerjaan : pengangguran
Nama :Darmadi
Alamat : Bali
Pekerjaan :PLN
Nama :Darmanto
Alamat :
Semarang
3.Lingkungan Tempat tinggal
Luas rumah
:....luas rumah/ +/- .........meter
: PM mengatakan lupa
Jumlah kamar : PM mengatakan lupa
Jumlah orang
yang tinggal serumah : PM mengatakan
lupa
Orang terdekat :
Sulasni
4.Spiritual
dan rekreasi
Spiritual : Katolik
Nilai dan
keyakinan : PM mengatakan percaya pada
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Kegiatan ibadah : Kebaktian dan juga ibadat komuni setiap minggu
Rekreasi
: - PM mengatakan ingin ikut
terlibat dalam program dari pihak Uresos, tetapi kondisi kesehatannya kurang
mendukung
Hobby/minat : makan
VII.KEMANDIRIAN
DALAM BERAKTIFITAS KEBUTUHAN SEHARI-HARI
1. Mandi
: mandiri
2. Berpakaian
: mandiri
3. Kekamar
mandi untuk BAB/BAK,membersihkan diri setelah eliminasi dan merapikan baju :
mandiri
4. Mobilisasi
/ berpindah :mandiri
5. Nutrisi
: mandiri
VII. PENGKAJIAN KOGNITIF
1. Tanggal,bulan,tahun
berapa hari ini ?: PM tidak bisa menyebutkan dengan benar
2. Hari
apa sekarang? : PM tidak bisa
menyebut dengan benar
3. Apa
nama tempat ini? : PM tidak bisa
menyebut dengan bear
4. Di
mana alamat anda? : PM tidak bisa
menyebut dengan benar
5. Kapan
anda lahir? : PM tidak bisa menyebut dengan benar
6. Siapa
presiden RI saat ini? : SBY
7. Siapa
presiden sebelumnya?: PM tidak bisa
menyebut dengan benar
8. Siapa
nama kecil ibu anda? : PM tidak bisa
menyebut dengan benar
9. Kurangkan
bilangan 20 dengan bilangan 3 dan seterusnya secara menurun sampai habis? : PM tidak bisa hitung menghitung
Keterangan : karena
penutunan fungsi pada organ maka PM tidak mengerti dan tidak memahami apa yang ditanyakan
IX. PENGKAJIAN
STATUS MENTAL
1. Penampilan
: wajar
2. Cara
penyesuaian diri dengan lingkungan perawatan : manuver aman dan bertujuan
3. Cara
berkenalan : kontak mata,ekspresi wajah sesuai dengan percakapan,memperkenalkan
diri,dan menjulurkan tangan
4. Pembicaraan:
lambat
5. Gerakan
motorik: Tik
Jelaskan:
Alam perasaan : stabil
dan sesuai situasi
Jelaskan:
6. Afek:
datar
Jelaskan:
7. Interaksi
selama wawancara: kooperatif
8. Proses
pikir: penggulangan pembicaraan
X. MEKANISME
KOPING
1. Mekanisme
koping adaptif : PM mengatakan jika marah,PM jalan-jalan sekeliling wisma dan
jika lelah PM tidur
2. Mekanisme
koping maladaptif : marah- marah
XI. KURANG
PENGETAHUAN TENTANG
1. Penyakit
fisik yang PM alami dan obat-obatan
XII. ASPEK
MEDIS :
Diagnosa medis : Hipertensi Stage II
Terapi medis: Tidak terlampir
PEMERIKSAAN MEDIS
Rambut : warna putih, halus,bersih,tidak
ada benjolan
Telinga : simetris,tidak ada lesi
keluar dari liang telinga
Mata : cekung,air mata keluar,sklera
kusam,lensa keruh,konjungtiva ananemis
Hidung : simetris, bersih,tidak ada
benjolan
Mulut : simetris,gigi berjumlah 5
berlubang semua.
Wajah :simetris
Leher : simetris
Dada :
·
Paru-paru : I : spider
nevi (-)
P:vokal
vemitus : kiri terasa lebih jelas,kanan lemah
P:
sonor
A:tidak
ada bunyi tambahan
·
Jantung : I :ictus cordis terlihat
P
:± 2 cm
P:
redup, Ic 2 – Ic 5
A:
tidak ada bunyi tambahan ( lub dub)
·
Abdomen : I: tidak ada
jaringan parut, spider nevi (-)
A: peristaltik :8
x/menit
P:timpani
P: tidak
ada masaa,limpa tidak teraba,hati tidak
ada pembesaran
Ekstermitas : atas : 5, kulit keriput
Bawah: 3,kulit
keriput, terdapat 2 luka jahit di tibia
sinistra
ANALISA DATA
Nama / usia : Ny. S
Ruang /wisma : 2 / Puntodewo
Tgl
/jam
|
No
DP
|
Data
|
Problem
|
Etiologi
|
24/6/11
07.00
24/6/11
07.00
24/6/11
07.00
|
1
2
3
|
Ds:- PM mengatakan pusing
-
PM mengatakan
kelelahan saat beraktifitas
-
PM mengatakan dingin
Do:- TD: 160/70 mmHg,RR: 18
x/menit. N: 72 x/menit,s: 36,4o c / axila.
-
Perubahan respon motorik
-
Capillary refiil
lebih dari 3 detik
-
Kulit keriput
Ds:
PM mengatakan belum mengerti tentang penyakitnya walaupun sudah di berikan
penkes 3 x tentang hipertensi
Do:PM
tampak binggung bila di tanya tentang penyakitnya
Ds:-
PM mengeluh pegal-pegal pada pinggang sebelah kiri
Do:
·
PM memakai alat bantu tongkat (tongkat
1 kaki,P: 70 cm)
·
PM berjalan tampak hati-hati dan
perlahan
·
Kekuatan otot melemah
·
Penglihatan kabur
·
Pendengaran PM kurang
|
Perfusi
jaringan cerebral dan perifer tidak efektif
Kurang
Pengetahuan
Resiko
jatuh
|
Hipervolemia
Keterbatasan
ketertarikan belajar
Dewasa,
fisiologis
|
I.
PRIORITAS
DIAGNOSA
I.
Perfusi jaringan
cerebral dan perifer tidak efektif berhubungan dengan hipervolemia
ditandai dengan PM mengatakan pusing, TD: 160/70 mmHg,RR: 18 x/menit. N: 72
x/menit,s: 36,4o c / axila. Perubahan respon motorik, capillary
refiil lebih dari 3 detik, PM mengatakan
kelelahan saat beraktifitas, PM mengatakan dingin.
II.
Kurang Pengetahuan berhubungan
dengan Keterbatasan ketertarikan belajar ditandai dengan PM mengatakan belum
mengerti tentang penyakitnya walaupun sudah di berikan penkes 3 x tentang
hipertensi,PM tampak binggung bila di tanya tentang penyakitnya
III.
Resiko jatuh berhubungan
dengan dewasa, fisiologis
INTERVENSI
Nama / usia : Ny. S
Ruang /wisma : 2 / Puntodewo
Tgl
/jam
|
No DP
|
Tujuan dan kriteria hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
TTD
|
24-6
07.00
|
1
2
3
|
Perfusi jaringan cerebral perifer tidak efektif dapat teratasi setelah di
lakukan tindakan keperawatan selama 2 x 8 jam dengan kriteria hasil :
·
PM mengatakan pusing
·
TD: 160/70 mmHg
·
RR : 16-20x/menit
·
NADI: 60-100x/menit
·
SUHU: 36-37,5°C
·
PM mengatakan tidak mengeluh
kelelahan lagi saat beraktifitas
·
Capilary refiil kurang dari 3 detik
·
PM tidak mengeluh dingin
Kurang pengetahuan dapat teratasi setelah
dilakukan tindakan keperawatan 2 x 8 jam dengan kriteria hasil:
·
PM bisa mengetahui
tentang penyakitnya
·
PM tidak tampak
binggung bila di tanya tentang penyakitnya
·
PM bisa
menyebutkan 6 dari 11 tanda gejala
·
PM bs
menyebutakan 5 dari8 penyebab
hipertensi primer
·
PM bisa menyebutkan
diet yang di ajurkan dan di batasi
Resiko jatuh tidak terjadi setelah di lakukan tindakan keperawatan selama
2 x 8 jam dengan kriteria hasil :
· PM
dapat menggunakan tongkat dengan benar
· PM
berjalan dengan hati-hati untuk mengurangi resiko jatuh
· PM
menunjukan perubahan perilaku dalam melindungi diri dari resiko jatuh
|
1) Monitor KU dan TTV (TD, RR, SUHU, NADI)
2) Monitor
pusing dan kelelahan dengan menanyakan kepada PM
3) Monitor
ekspresi wajah pada saat PM merasakan
pegal-pegal
4) Ajarkan
relaksasi distraksi pada saat PM pusing
5) Berikan
posisi Head UP 30° pada saat PM pusing
6) Anjurkan
PM istirahat dan batasi aktifitas
7) Kolaborasi
dengan dokter terapi obat anti hipertensi dan analgetik
I.
Berikan pendidikan kesehatan yang
meliputi : Penyebab, tanda dan gejala,
diit, pencegahan, pengobatan, dan perawatan
II.
Informasikan tentang kondisi dan bantu
PM memahami informasi yang kita berikan (Hipertensi)
III.
Motifasi untuk lebih tertarik belajar
tentang penyakitnya
i. Monitor
aktifitas yang dilakukan PM dalam sehari-hari
ii.
Dekatkan barang-barang PM supaya PM
mudah menjangkau barang tersebut
iii.
Berikan penerangan yang cukup ( kamar,
kamar mandi)
iv.
Ajarkan cara penggunaan tongkat dan anjurkan untuk memakai tongkat setiap
beraktifitas
v. Anjurkan
pembatasan aktifitas dan bantu aktifitas PM
vi.
Anjurkan PM untuk menghindari kegiatan
yang berat
|
1) Mengetahui
keadaan PM
2) Mengetahui
keseimbangan enargi dengan aktivitas
3) Mengetahui
kalau PM, pegal-pegal, pusing secara objektif
4) Mengurangi
rasa pusing
5) Mengurangi
rasa pusing dan untuk memenuhi suplay oksigen ke otak
6) Mencegah
terjadinya kerusakan ginjal dan memperburuk hipertensi
7) Menurunkan
tekanan darah dan menghilangkan rasa pusing
I.
PM lebih memahami dan mengerti tentang
hipertensi
II.
PM mengetahui tentang kondisinya dan
PM lebih tertarik untuk belajar
III.
PM mempunyai keinginan untuk belajar
i.
Agar
bisa mengetahui aktivitas apa yang di lakukan PM
ii.
Agar PM mudah menjangkau barng
tersebut
iii.
Agar PM bisa melihat dengan jelas
karena PM ada gangguan pendengaran
iv.
Untuk menghindariresiko jatuh karena
kurang keseimbangan
v.
Agar mengurangi resiko jatuh akibat
banyak aktivitas
vi.
Untuk menghindari resiko jatuh
|
Bet
Bet
Bet
|
0 komentar:
Posting Komentar